MUNGKID, Radarkedu.Id – Jembatan penghubung antardesa Bumirejo dan Paremono di Kecamatan Mungkid hanyut terbawa arus Sungai Elo, Selasa (26/1/2021) malam. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga aliran sungai membeludak. Konstruksi jembatan yang sudah tidak layak juga disinyalir turut menjadi faktor penyebab lainnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, putusnya jembatan membuat aktivitas warga terhambat. Sebab menurut Kepala Dusun Dukuh Sugiarti, jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 2 meter itu menjadi akses ekonomi warga.
“Hujan deras semalam mengakibatkan sungai meluap setinggi jembatan. Akibatnya jembatan ikut terbawa arus kencang sungai, ujar Sugiarti kepada Jawa Pos Radar Kedu Rabu (27/1) pagi. “Aktivitas warga menjadi terganggu, harus muter sejauh 3 km,” imbuhnya.
Hal tersebut diamini Naryanto, salah seorang warga Dukuh. Dia mengatakan, petani jika hendak ke sawah harus melewati jembatan tersebut. “Jadinya repot kalau tidak ada jembatan. Harus muter jauh,” kata Naryanto.
Lebih lanjut, Sugiarti mengatakan bahwa pemerintah desa telah mengajukan proposal ke Pemkab Magelang agar mendapat bantuan untuk pembangunan jembatan. Mengingat jembatan menjadi akses utama warga dalam beraktivitas. (mg1/mg2/cr3/lis)