Cara Menghitung Stunting Pada Anak Sekolah
Cara Menghitung Stunting Pada Anak Sekolah

Cara Menghitung Stunting Pada Anak Sekolah

Halo Sobat TeknoBgt, artikel kali ini akan membahas cara menghitung stunting pada anak sekolah. Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya. Stunting dapat terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Apa itu Stunting?

Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya. Stunting dapat terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Stunting biasanya terjadi pada anak-anak di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut data WHO, prevalensi stunting pada anak di Indonesia mencapai 30,8% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak di Indonesia yang mengalami stunting.

Apa Penyebab Stunting?

Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

Penyebab StuntingKeterangan
Kekurangan giziAnak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dalam waktu yang lama.
Infeksi kronisAnak terus-menerus terkena infeksi seperti diare, pneumonia, atau infeksi saluran napas.
Faktor genetikAnak memiliki faktor genetik yang membuat pertumbuhannya tidak optimal.
Faktor lingkunganLingkungan tempat anak tinggal tidak mendukung pertumbuhan optimal, misalnya polusi udara atau air yang tidak bersih.

Untuk lebih memahami penyebab stunting, silahkan baca artikel kami yang berjudul “Penyebab Stunting Pada Anak dan Cara Pencegahannya“.

Cara Menghitung Stunting Pada Anak Sekolah

Ada beberapa cara untuk menghitung stunting pada anak sekolah, diantaranya:

1. Menggunakan Standar Deviasi Pada Kurva Pertumbuhan

Cara menghitung stunting pada anak sekolah yang pertama adalah dengan menggunakan standar deviasi pada kurva pertumbuhan. Kurva pertumbuhan ini mengacu pada grafik yang menunjukkan tinggi dan berat badan anak sesuai dengan usianya.

Untuk menghitung stunting, dokter atau tenaga medis akan membandingkan tinggi badan anak dengan standar deviasi pada kurva pertumbuhan. Jika tinggi badan anak berada di bawah standar deviasi, maka anak tersebut dapat dikategorikan mengalami stunting.

2. Menggunakan Z-Score

Cara menghitung stunting pada anak sekolah yang kedua adalah dengan menggunakan Z-score. Z-score adalah skor standar yang digunakan untuk mengukur perbedaan antara hasil pengukuran pada anak dengan standar populasi yang telah ditentukan.

Pada kasus stunting, Z-score dapat digunakan untuk mengukur tinggi badan anak sesuai dengan usianya. Jika Z-score pada tinggi badan anak kurang dari -2, maka anak tersebut dapat dikategorikan mengalami stunting.

3. Menggunakan Indeks Massa Tubuh

Cara menghitung stunting pada anak sekolah yang ketiga adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah ukuran untuk mengukur berat badan secara proporsional terhadap tinggi badan. IMT dapat dihitung dengan rumus berat badan (kg) / tinggi badan (m) ^ 2.

Jika IMT anak kurang dari 18,5, maka anak tersebut dapat dikategorikan mengalami stunting.

FAQ

1. Apa itu stunting?

Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya. Stunting dapat terjadi ketika anak mengalami kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

2. Apa saja penyebab stunting?

Penyebab stunting antara lain kekurangan gizi, infeksi kronis, faktor genetik, dan faktor lingkungan.

3. Bagaimana cara menghitung stunting pada anak sekolah?

Cara menghitung stunting pada anak sekolah antara lain menggunakan standar deviasi pada kurva pertumbuhan, Z-score, dan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Cara Pencegahan Stunting Pada Anak Sekolah

Stunting dapat dicegah dengan cara memberikan asupan gizi yang cukup pada anak dan memastikan lingkungan tempat anak tinggal mendukung pertumbuhan optimal. Beberapa cara pencegahan stunting antara lain:

1. Memberikan Asupan Gizi yang Cukup

Memberikan asupan gizi yang cukup adalah kunci dalam mencegah stunting. Pastikan anak mendapatkan makanan yang seimbang dan bergizi, terutama makanan yang mengandung protein, zat besi, dan vitamin A.

2. Rutin Memeriksakan Kesehatan Anak

Memeriksakan kesehatan anak secara rutin dapat membantu mendeteksi stunting lebih dini. Dokter atau tenaga medis dapat memantau pertumbuhan anak dan memberikan saran untuk mengatasi stunting jika ditemukan.

3. Menjaga Lingkungan yang Bersih dan Sehat

Lingkungan yang bersih dan sehat dapat membantu pertumbuhan anak lebih optimal. Pastikan anak tinggal di lingkungan yang bersih, bebas dari polusi udara dan air yang bersih. Selain itu, ajarkan anak untuk mencuci tangan secara rutin untuk mencegah infeksi.

Kesimpulan

Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya. Stunting dapat dicegah dengan cara memberikan asupan gizi yang cukup pada anak dan memastikan lingkungan tempat anak tinggal mendukung pertumbuhan optimal. Cara menghitung stunting pada anak sekolah antara lain menggunakan standar deviasi pada kurva pertumbuhan, Z-score, dan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Demikian artikel tentang cara menghitung stunting pada anak sekolah. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Stunting Pada Anak Sekolah